Iwan Setiawan Lukminto, Direktur Utama sekaligus salah satu pemegang saham PT Sritex Tbk. (foto: dok.sritextbk)
Surakarta, Media3.id- Ihwal tudingan adanya pemberian rekomendasi dari Gibran dalam proyek pengadaan tas (goodie bag) bansos sembako, manajemen PT Sritex telah membantahnya. Sritex dihubungi langsung oleh pihak Kemensos dan tidak ada komunikasi dengan Gibran.
“Kalau pertanyaan besarnya kan, ‘Apakah kita (PT Sritex) direkomendasi Gibran atau enggak?’ Jawabannya enggak,” kata Head of Corporate Communication PT Sritex Tbk, Joy Citradewi, Senin (21/12/2020).
“Benar kita memang supply. Waktu itu di-approach Kemensos mengenai pengadaan. Sempat kan ada publikasinya, mereka tadinya harusnya di-supply sama perusahaan lain, tapi kesulitan sama bahan baku karena impor,” imbuh Joy.
Lantas siapakah pemilik PT Sritex ini? Sebagai perusahaan terbuka yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten berkode SRIL ini dapat dimiliki publik. Siapa pun dapat membeli dan memiliki saham SRIL, termasuk Gibran.
Berdasarkan laporan Perseroan ke bursa efek Indonesia (BEI) per November 2020, mayoritas saham (59,03 persen) dimiliki oleh PT Huddleston lndonesia yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No. 396, RT 01 RW 08, Kel. Purwosari, Kec. Laweyan, Surakarta.
Sementara di antara jajaran pengurus Perseroan (Komisaris dan Direksi PT Sritex), yang memiliki saham hanya lwan Setiawan Lukminto, yang menjabat Direktur Utama, dan lwan Kurniawan Lukminto yang menjabat Wakil Direktur Utama. Masing-masing sebanyak 106.600.884 saham atau setara 0,52 persen.
Pemegang saham lainnya termasuk publik, masing-masing memiliki kurang dari 5 persen saham PT Sritex. “Hanya PT Huddleston lndonesia yang sahamnya di atas 5 persen dari total saham PT Sritex. Tidak ada nama Gibran, putra sulung Jokowi yang baru terpilih sebagai Wali Kota Solo”, pungkas Joy.
(Shaleh Rudianto)