KBB, Media3.id – Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik, (Kesbangpol) Kabupaten Bandung Barat, menggelar acara Forum Diskusi Politik tentang Peran dan Fungsi Infrastruktur Politik dalam Penguatan Demokrasi, di Aula HBS Jalan Raya Cimareme Senin (23/11/2020).
Sebagai narasumber adalah mantan Pejabat Sementara, (Pjs) Bupati Bandung Barat yang pertama, sebelum ada Bupati definitif, Tjatja Kuswara.
Tjatja, yang tahu akan peta polotik Bandung Barat pertama ini, dirinya merasa prihatin melihat keadaan Kabupaten Bandung Barat saat ini, kenapa tidak?.
Karena secara pribadi, Tjatja sangat bersedih dan prihatin sekali dengan kejadian-kejadian yang beginilah, atau begitulah.
Harapan Tjatja, dalam pemekaran KBB, pemerintah selayaknya dapat lebih mengutamakan kepada pelayanan bagi masyarakat.
“Ini malahan, bukannya menjauhkan dari cita-cita pemekaran,” ulasnya.
Tidak hanya itu saja, secara tegas Tjatja, menghimbau kepada pihak birokrat, harus mampu dan tetap menjaga sebagai fungsi pemerintahan, yang dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dan dapat untuk menjauhkan diri dari sifat-sifat perbuatan yang berbau korupsi.
“Karena seorang Birokrat itu, dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya (Tupoksi) dalam kesehariannya harus memperhatikan lima fungsi pemerintahan,” katanya.
Fungsi pertama, kata Tjatja adalah regulasi, fungsi kedua pelayanan, fingsi ketiga pemberdayaan masyarakat, fungsi keempat pembangunan dan fungsi kelima adalah perlindungan bagi rakyat.
“Saya berharap pemimpin di Kabupaten Bandung Barat, harus tegas dan disiplin serta mampu memberikan teladan yang baik kepada masyarakat baik Iptek maupun Imtaq-nya, ” jelas Tjatja.
Sedangkan terkait masalah politik di KBB, berdasarkan keterangan Tjatja, politik di KBB dari pertama terbentuk sampai sekarang, KBB mengalami perkembangan dan berubah-ubah konstalasinya.
Itupun disesuaikan dengan adanya pergeseran kepemimpinan di bangku legislatif. Padahal saat pertama dirinya menduduki jabatan Pjs Bupati, kondisinya benar-benar cukup berat.
“Untuk menyelenggarakan Pilkada pertama kali di KBB, saya bersama yang lainnya harus rela menginap di Depdagri,” benarnya.
Tjatja pada saat masih menjabat sebahgai Pjs Bupati KBB, dirinya juga dihadapkan pada kondisi birokrasi pemkab yang dimulai dari nol.
Pada saat itu, yang pertama kali, dilakukan oleh Tjatja adalah membangun konsep kebersamaan dengan semua pihak, baik dengan eksekutif maupun legislatif.
“Saya berusaha menegakkan disiplin di lingkungan PNS demi kemajuan Bandung Barat, ” tutur Tjatja.
(sinta/Bagdja)