Anggota Dewan Fraksi PKB Asep Sutisna Gelar Ngobras Bertema ‘Kebangkitan Pasar Tradisional Paska Pandemi Covid-19

  • Whatsapp

Anggota DPRD Cimahi Asep Sutisna (Kiri) bersama Pj. Walikota Cimahi Dikdik (Tengah Kiri), Kepala Cabang BJB Ayi Subarna (Tengah Kanan) dan Kadisdagkoperind Kota Cimahi Dadan Darmawan (Kanan), dalam acara Ngobras (Ngobrol Bareng Asoy), Rabu (16/11).

CIMAHI, Media3.id – Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PKB Asep Sutisna yang biasa disebut Kang Asoy, menggelar Ngobras (Ngobrol Bareng Asoy), di Lobby Pasar Atas Cimahi, Jalan Kolonel Masturi, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, dengan dihadiri perwakilan paguyuban pasar-pasar, Rabu (16/11/2022).

Read More

Dengan nara sumber Penjabat (Pj) Walikota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, S.Si, MM, Kepala Cabang BJB (Bank Jabar Banten) Kota Cimahi Ayi Subarna, Amd., SE, dan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi Dadan Darmawan.

Dan juga Kepala UPTD Pasar Atas Kota Cimahi Andri Gunawan sebagai Moderator dalam diskusi yang bertemakan ‘Kebangkitan Pasar Tradisional Paska Pandemi Covid-19’.

Pj. Walikota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan sangat mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh Asep ini,

“Acara ini sangat bagus, bagaimanapun ruang komunikasi ini harus dibuka, jadi kita tahu ada hal apa saja yang harus kita selesaikan,” ujar Dikdik.

Alhamdulillah acara ini, sambung Dikdik, “Terbangun obrolan-obrolan santai antara pemerintah, pihak dewan, Bank BJB dan para pedagang, sambil menyuarakan harapan-harapan para pedagang untuk kita bisa tindaklanjuti bersama,” tambahnya.

Untuk kebangkitan pasar tradisional ini, ia mengutarakan kepada Disdagkoperin untuk membuat sesuatu hal yang inovatif dan kreatif,

“Sehingga membuat pengunjung tertarik untuk datang dan berbelanja disini,” tukasnya.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Cabang Bank BJB Kota Cimahi, Ayi Subarna, bahwa acara ini sangat bagus sekali, karena BJB merupakan salah satu fee pasar, dimana para pelaku usaha sangat membutuhkan perbankan.

“Bank akan memberikan kemudahan yaitu salah satunya memberikan fasilitas kredit, seperti KUR dan MESRA, ditambah dengan Laku Pandai BJB,” ujar Ayi.

Laku Pandai BJB, sambung Ayi, “Itu untuk tarik setor seperti pembayaran PBB, Listrik, atau apapun termasuk tarik tunai itu bisa, dan agen mendapat gaji dari BJB karena itu ada fee nya 50%,” katanya.

Ayi menuturkan, syarat agen untuk bisa gunakan Laku Pandai BJB yaitu KTP, KK, Kelakuan Baik dan Izin dari pihak setempat.

Ia pun menjelaskan, bahwa pihaknya menyimpan salah satu mesin yang menjadi tanggung jawab para agen untuk Laku Pandai BJB ini,

“Kita beri kuota dan kita beri deposit sebanyak Rp 2 Juta,” pungkasnya.

Terkait dengan adanya permintaan dari pedagang pasar atas, untuk mendirikan Kantor Kas dan ATM BJB untuk tarik setor,

“Karena Pak Wali sendiri yang menginstruksikan, terutama beliau sebagai pemegang saham BJB Cimahi, tentunya kita harus siapkan,” tegas Ayi.

Sebagai penggagas acara, Asep pun menjelaskan, tujuan dari Ngobras ini, yaitu menjembatani Pemerintah Kota dengan masyarakat sebagai salah satu bentuk menghadirkan Pemerintah di tengah-tengah masyarakat.

“Diskusi ini dikemas dengan santai, supaya tidak ada kekakuan, dan ini salah satu terobosan bagaimana kita jemput bola ke tengah-tengah masyarakat,” terang Asep.

Pasalnya, kata Asep, jika pedagang pasar diundang secara formil, yang datang hanya satu dua orang saja,

“Maka dari itu, dengan adanya Ngobras ini, yang hadir banyak dan mereka bisa secara langsung menyampaikan keluh kesahnya dan kita bisa mendengarkan keluh kesah mereka itu seperti apa,” imbuhnya.

Bahkan acara ini, rencana Asep, akan dilakukan di ruang publik di Kota Cimahi, seperti Pasar-pasar, Fasos, Fasum, Mall, dan Pendopo juga,

“Kita akan galang, karena semakin banyak ruang publik semakin banyak pula aspirasi, keinginan dan keluhan masyarakat tersampaikan, dan tidak hanya itu saja, tetapi kita pecahkan bersama solusinya,” tutur Asep.

Untuk kebangkitan pasar tradisional ini, menurut Asep, sebagai legislatif, pihaknya berupaya mendorong dan berusaha membackup supaya pasar ini hidup,

Foto bersama perwakilan paguyuban pasar-pasar

“Semua kalangan akan coba kita rangkul dan kita undang, karena pasar tradisional ini bisa menambah PAD Kota Cimahi, kita harus bekerjasama dengan eksekutif, karena bagaimanapun, kebijakan semua ada di eksekutif, dan kami legislatif hanya mendorong dari registrasi, budgeting dan pengawasan saja,” tandasnya.

Kadisdagkoperind Dadan Darmawan juga menyambut baik acara yang diinisiasi oleh Asep ini,

“Karena kegiatan Ngobras ini ada manfaatnya, untuk menjaring aspirasi dan masukan-masukan dari para pedagang, dimana pedagang itu sendiri yang merasakan kondisi keramaian ataupun aktifitas di pasar ini,” kata Dadan.

Apalagi disini, lanjut Dadan, sudah menggunakan program pembayaran QRIS BJB, dimana untuk memudahkan pedagang dalam bertransaksi,

“Jadi, mereka bisa bertransaksi tanpa tunai, cukup dipindai saja yang secara otomatis masuk ke rekening pedagang,” ulasnya.

Upaya Disdagkoperind untuk menarik para pengunjung sudah dilakukan, seperti setiap hari Kamis para pedagang menggunakan pangsi atau kebaya, sore hari dilakukan kegiatan senam, dan ada juga latihan angklung.

“Kita lakukan supaya mendekatkan hubungan emosional pengelola dengan pedagang, sehingga kalau ada program pemerintah lebih mudah menyampaikan kepada mereka, dan selama ini respon mereka sangat bagus,” terang Dadan.

(Sinta)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *